Dalam
sebuah riwayat mengisahkan bahwa ada seorang lelaki tua sedang
berjalan-jalan di tepi sungai, sedang dia berjalan-jalan dia terpandang
seorang anak kecil sedang mengambil wudhu’ sambil menangis.
Orang tua itu melihat anak kecil tadi menangis, dia pun berkata, “Wahai anak kecil kenapa kamu menangis?”
...
Maka berkata anak kecil itu, “Wahai paman saya telah membaca ayat
al-Qur’an sehingga sampai kepada ayat yang berbunyi, “Yaa ayyuhal
ladziina aamanuu quu anfusakum” yang bermaksud, ” Wahai orang-orang
yang beriman, jagalah olehmu sekalian akan dirimu.” Saya menangis sebab
saya takut akan dimasukkan ke dalam api neraka.”
Berkata orang
tua itu, “Wahai anak, janganlah kamu takut, sesungguhnya kamu
terpelihara dan kamu tidak akan dimasukkan ke dalam api neraka.”
Berkata anak kecil itu, “Wahai paman, paman adalah orang yang berakal,
tidakkah paman melihat ketika orang menyalakan api maka yang pertama
sekali yang mereka akan letakkan ialah ranting-ranting kayu yang kecil
dahulu kemudian baru mereka letakkan yang besar. Jadi tentulah saya
yang kecil ini akan dibakar dahulu sebelum dibakar orang dewasa.”
Berkata orang tua itu, sambil menangis, “Sesungguh anak kecil ini lebih
takut kepada neraka daripada orang yang dewasa maka bagaimanakah
keadaan kami nanti?”
SUBHANALLAH..
Pelajaran
berharga untuk kita, betapa pola pikir lugu sang anak membawanya
menjadi sosok yang begitu takut kepada neraka. maka bagaimana dengan
kita? sudahkah kita yang dewasa dan mengaku banyak ilmu telah
benar-benar menyadari adanya neraka?
semoga kita senantiasa mengingat akhir kehidupan kita.
Sedikit renungan, semoga bermanfaat..
0 komentar:
Posting Komentar